Pages

09 March 2017

Menambal Ban Tubeless Motor Sendiri Praktis, Efektif (Cairan Tambal Ban)

Yang sudah pasti adalah, tidak murah. Tapi jangan kecewa dulu. Sebab yang ingin dituju adalah praktis (bisa dikerjakan sendiri), ampuh, efektif, dan tidak merusak ban motor. Kalau mau yang murah ada caranya, tapi pasti tidak efektif, (penjelasannya diakhir tulisan).


Alat yang dibutuhkan:
  1. Pompa tangan. (Saya punya yang panjangnya 30 cm. Muat di bagasi motor. Harga Rp.20.000).
  2. Cairan anti bocor. Merek terserah saja. Saya pakai M One, 500 ml. warna cairannya hijau. Harga Rp.35.000.
  3. Pembuka pentil. Harga Rp.10.000. – (Cairan anti bocor merk lain, ada yg sudah menyediakan pembuka pentil. Tapi saya lupa nama merknya).

Caranya :
1. Gunakan standard / pengganjal tegak.
2. Buka pentil motor pakai pembuka pentil. Hingga ban kempes total.
3. Cabut paku pakai tang
4. Tuang cairan anti bocor ke dalam ban melewati lubang pentil.
5. Pasang kembali pentil.
6. Ban dipompa.
7. Putar-putar ban. Selesai !




Yang perlu diperhatikan :
  • Bocor bukan berasal dari bekas tambalan tubeless karet cacing – (yang cara menambalnya, ban ditusuk untuk memasukkan karet penambal/karet cacing). Cairan anti bocor tidak akan mampu menutup lubang bekas tusukan tersebut yang relatif besar.
  • Bocor / paku tidak berada di sisi atau samping ban. Makin ke samping posisi paku, maka ban akan lebih sulit tertambal. Ini untuk segala jenis ban, termasuk ban mobil.
  • Gunakan standard tegak, agar posisi ban tidak menyentuh tanah. Ini penting! Karena kamu akan mengosongkan angin ban. Dikhawatirkan kalau menggunakan standard samping, dalam keadaan ban sudah kempes, ban akan bergeser dari velg akibat beban motor. Maka akan ada celah antara ban dan velg. Kalau ini terjadi (ban bergeser dari velg), kamu nantinya tidak akan mampu memompa ban menggunakan pompa tangan. Terpaksa ban harus dipompa pakai kompresor. Jadi harus cari tukang tambal ban atau bengkel yang punya kompresor. Repot kan … harus dorong-dorong motor.

Untuk ban depan yang bocor, walaupun masih menyentuh tanah, tapi beban motor sebagian besar sudah disangga oleh standard. Jadi asal pelan-pelan mengerjakannya mudah-mudahan ban tidak bergeser dari velg. Kamu bisa suruh teman duduk di jok belakang, agar ban depan terangkat. Atau bisa juga disangga pakai kayu.

Saran
Ganjal motor pakai standard tegak. Buka pentil hingga angin ban habis. Paku jangan dicabut dulu. Pasang kembali pentil. Coba pompa pakai pompa tangan. Kalau ban berhasil terpompa, berarti selanjutnya kamu bisa kerjakan menambal sendiri di rumah. Kalau ban tidak berhasil terpompa, terpaksa kamu harus menambal ban dengan mengisi cairannya di bengkel atau tukang tambal ban yang punya kompresor.

  • Setelah ban diisi cairan anti bocor dan dipompa, arahkan bagian bekas bocor di posisi bawah. Supaya cairan bisa menutup lubang. Cairan pasti akan keluar dari lubang bocor tersebut. Tapi tidak banyak, ini normal. Nantinya akan berhenti sendiri. Bisa juga ditahan pakai jari beberapa saat.
Setelah cairannya mulai berkurang / berhenti mengalir keluar, putarlah ban beberapa kali agar cairan merata di dalam ban. Kalau motor belum mau dipakai, disarankan untuk mengarahkan bagian yang bocor di posisi bawah.
  • Ban yang telah diisi cairan anti bocor, kalau tertusuk paku lagi, misalnya 5 – 10 paku sekalipun, kamu tidak akan repot harus cari tukang tambal ban. Karena lubang paku akan tertutup dengan sendirinya oleh cairan anti bocor tersebut.


Catatan:
Ban tubeless yang tertancap paku, asal pakunya tidak dicabut, masih bisa dipakai 3 – 4 hari. Tergantung tingkat bocornya. Artinya 3-4 hari sekali ban harus ditambah angin. Saya sendiri pernah membiarkan paku yang tertancap di ban sampai 1 bulan.
Ingat, ban tubeless jangan dijalankan dalam kondisi sangat kempes. Karena ban akan bergeser terhadap velg. Ban akan tidak menempel lagi pada velg. Akan ada celah. Yang mengakibatkan sulit dipompa pakai pompa tangan. Harus pakai kompresor.

Disarankan kamu membawa selalu pompa tangan, yang bisa disimpan di bagasi motor. Jadi kalau ban masih ada pakunya, dan ban mulai kempes, kamu tidak akan kerepotan lagi harus isi angin.




Cara Murah Tapi Tidak Efektif


Hanya cocok untuk kondisi sementara / darurat.
  1. Cara 1: Oleskan lem aibon atau sejenisnya pada baut ukuran kecil. Lalu tancapkan baut tersebut ke lubang yang bocor, dengan diputar. Cara ini hanya untuk sementara saja. Karena seiring waktu angin akan mulai keluar sedikit-sedikit. Jadi harus rutin dipompa.
  2. Cara 2: Pakai lem super atau power glue, yang harganya sekitar Rp.2.000. Teteskan lem ke lubang yang bocor. (Cara ini sudah banyak dikupas di internet).

Cara ini hanya efektif untuk 3-4 minggu. Tambalan akan lepas. Dengan catatan, motor sering dipakai jalan. Jarak sekali pakai minimal 15 km. Sesekali melintasi jalan rusak, dan basah atau becek. Kalau ada yang bilang bisa tahan 3 bulan atau lebih, maka ada kemungkinan itu motor lebih banyak nongkrong di rumah, jarang dipakai.

Yang perlu dicatat adalah, power glue tidak bisa diterapkan 2 kali. Artinya, setelah tambalan pertama lepas (kira-kira sesudah sebulan), maka bekas yang bocor tersebut tidak bisa ditetesi power glue lagi. Sebab, bekas permukaan ban yang bocor tersebut telah mengeras akibat power glue yang pertama. Ini menyebabkan tetesan yang kedua tidak bisa menempel kuat pada ban, mudah lepas. Paling-paling hanya bisa bertahan 1-2 hari saja.

Saran saya, jangan memakai cara ini kalau kamu mau tambalan permanen. Langsung saja gunakan cairan anti bocor.

Semua hal di atas sudah saya praktekan sendiri. Jadi ini true story, berdasarkan kisah nyata. Kalau diantara kamu ada yang berbeda hasilnya dengan saya, mohon maaf-maaf kata. Mungkin ada beberapa kondisi yang berbeda. Misalnya:
– Kondisi ban, umur ban, posisi paku, diameter paku, tekanan angin, kondisi velg.

Kalau ada yang mau pakai tambalan tubeless dengan cara ditusuk / karet cacing, silahkan saja. Itu juga efektif dan tidak mahal. Tapi kalau dikerjakan sendiri, sepertinya tidak segampang/sepraktis pakai cairan anti bocor. Perlu energi dan kehati-hatian untuk menusuk ban. Apalagi kalau baru pertama kali.


Kalau saya tidak akan tega sama ban-nya. Apalagi kalau ban masih relatif baru/baik. Sayang kan…, sudah beli ban mahal-mahal, tiba-tiba harus ditusuk sebesar puntung rokok. Bagaimana kalau sampai 3 lubang bocor. Bisa nangis-nangis tuh… ban.
Cara ini sebenarnya hanya cocok untuk ban mobil, yang mempunyai tapak ban  lebih lebar dari ban motor.


Manfaat Ban Tubeless (tanpa ban dalam)


Motor saya bawaan belinya pakai ban dalam, sedangkan velg sudah racing / bintang. Karena ban sudah mulai botak, saya ganti dengan tubeless. Tentunya lebih mahal dibanding ban biasa/tube. Ban tubless merk Corsa.
Tujuan saya pakai tubeless, karena ban tubeless kalau kena paku tidak langsung kempes, asal pakunya tidak dicabut. Maklum saya sering jalan malam hari.

Kalau kamu beli ban tubeless, di beberapa toko biasanya menawarkan agar ban langsung diisi cairan anti bocor. Tapi kalau saya lebih memilih tidak diisi. Baru saya isi ketika ban sudah kena paku. Seperti cerita saya di atas. Sekalian belajar dan praktek sendiri.